Dr. Muhammad Aulia, Koordinator Prodi Doktor Pendidikan IPS USK, Jadi Co-Host di IC-STEAM Colloquium 2025

Dr. Muhammad Aulia, Koordinator Prodi Doktor Pendidikan IPS USK, Berperan Sebagai Co-Host dalam IC-STEAM Colloquium 2025 di Banda Aceh

Banda Aceh – Koordinator Program Studi Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Muhammad Aulia, S.Pd., M.TESOL., M.A., berkesempatan menjadi co-host dalam IC-STEAM Colloquium 2025 yang diselenggarakan di Hermes Hotel, Banda Aceh, pada tanggal 10-12 Mei 2025.

Acara bergengsi ini mengusung tema “Innovation and Collaboration in Social Science Education” dan dihadiri oleh akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai negara. Sebagai forum akademik internasional, IC-STEAM Colloquium menjadi wadah strategis untuk memperluas jaringan akademik, berbagi hasil penelitian terbaru, serta meningkatkan visibilitas program studi di tingkat global.

Dalam perannya sebagai co-host, Dr. Muhammad Aulia tidak hanya bertindak sebagai fasilitator diskusi, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam sesi presentasi dan panel diskusi. Ia membawakan topik terkait perkembangan terkini dalam pendidikan IPS dan implikasinya terhadap pembelajaran abad ke-21, serta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu untuk mengatasi tantangan global dalam bidang pendidikan sosial.

Momentum untuk Memperkuat Jaringan Akademik
Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Aulia menekankan bahwa keterlibatannya sebagai co-host di IC-STEAM Colloquium 2025 bukan sekadar kehormatan, tetapi juga merupakan momentum penting untuk memperluas jaringan akademik di tingkat internasional.

“Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi Program Studi Doktor Pendidikan IPS USK untuk meningkatkan eksistensi dan kontribusinya dalam ranah akademik internasional. Kami berharap melalui kolaborasi ini, para peneliti dan akademisi dapat bersama-sama merumuskan solusi atas berbagai tantangan dalam pendidikan sosial,” ujar Dr. Muhammad Aulia.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak penyelenggara IC-STEAM yang telah memberikan ruang bagi akademisi lokal untuk tampil dalam forum internasional tersebut. “Partisipasi ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga membuka peluang untuk mempublikasikan hasil penelitian dosen dan mahasiswa di jurnal internasional bereputasi,” tambahnya.

Berbagi Wawasan dan Hasil Penelitian Terkini
IC-STEAM Colloquium 2025 menampilkan rangkaian sesi presentasi yang berfokus pada inovasi dalam pendidikan sosial. Dr. Muhammad Aulia turut mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Integrasi Teknologi Digital dalam Pengajaran IPS untuk Generasi Z” yang menyoroti pentingnya adaptasi metode pengajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

“Generasi Z adalah generasi digital native. Jika pendidikan sosial tidak beradaptasi dengan kemajuan teknologi, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan bermakna,” jelas Dr. Muhammad Aulia.

Selain itu, ia juga menjadi moderator dalam sesi diskusi panel yang menghadirkan sejumlah pembicara internasional. Panel tersebut membahas topik “Kolaborasi Global untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Sosial”, di mana peserta berbagi pengalaman terkait penerapan metode pengajaran inovatif di negara masing-masing.

Mendorong Kolaborasi Internasional
Salah satu tujuan utama IC-STEAM Colloquium adalah untuk membangun jejaring kolaborasi antarnegara di bidang pendidikan. Melalui perannya sebagai co-host, Dr. Muhammad Aulia turut mendorong para peserta untuk menjalin kerjasama penelitian lintas negara, khususnya di bidang pendidikan sosial.

“Kami membuka peluang bagi para akademisi untuk berkolaborasi dalam proyek penelitian bersama, khususnya yang berfokus pada pengembangan kurikulum pendidikan IPS berbasis teknologi dan keberlanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan output yang bermanfaat tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

Acara IC-STEAM Colloquium 2025 ditutup dengan sesi networking yang memungkinkan para peserta untuk bertukar informasi dan merencanakan kolaborasi lanjutan. Dr. Muhammad Aulia optimis bahwa keterlibatan aktifnya dalam acara ini akan semakin memperkuat posisi USK sebagai salah satu pusat pengembangan pendidikan sosial di Asia Tenggara.

Bagikan Berita ini

Berita Lainnya