
Banda Aceh – Tiga mahasiswa dan satu alumni Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil tampil sebagai presenter dalam IC-STEAM Colloquium 2025 yang diselenggarakan di Hermes Hotel, Banda Aceh, pada 10-12 Mei 2025.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad David, Sabaruddin, dan Noviazalmita, yang mempresentasikan hasil penelitian mereka di bidang inovasi pembelajaran berbasis teknologi digital. Sementara itu, M. Hafizul Furqan, alumni Program Doktor Pendidikan IPS USK, juga hadir sebagai presenter dengan fokus penelitian pada penguatan literasi berbasis digital di sekolah multikultural.
Penelitian Mahasiswa: Integrasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran IPS
Noviazalmita menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul “Comparison of Students’ Learning Outcomes Using Discovery Learning Assisted by National Geographic Documentary Videos and Articles in Geography Education at SMAN 2 Banda Aceh.”
Penelitian ini membandingkan efektivitas Discovery Learning berbantuan media digital berupa video dokumenter dan artikel National Geographic terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media visual dan artikel berbasis digital mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep geografi secara lebih efektif dibandingkan metode konvensional,” jelas Noviazalmita.
Sabaruddin juga menekankan aspek penguatan literasi digital dalam penelitiannya yang berjudul “Optimizing Vocabulary Mastery Using the Hello English Application Integrated with the TPACK Framework for Coastal Students in Banda Aceh.”
Penelitian ini mengkaji efektivitas aplikasi Hello English yang dikombinasikan dengan kerangka kerja TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa di wilayah pesisir Banda Aceh.
“Metode berbasis aplikasi digital ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan kontekstual, terutama bagi siswa yang terbatas aksesnya terhadap sumber belajar konvensional,” ujar Sabaruddin.
Sementara itu, Muhammad David memaparkan penelitian yang juga berfokus pada integrasi teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan judul “Lexical Resources Improvement Via The Hello English Application in Combination With TPACK Framework in Secondary School Coastal Context.”
Ia menjelaskan bahwa aplikasi berbasis digital tidak hanya meningkatkan penguasaan kosakata siswa, tetapi juga membantu siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. “Pendekatan ini dapat menjadi solusi bagi siswa di wilayah pesisir yang minim akses terhadap materi belajar konvensional,” jelasnya.
Peran Alumni: Menguatkan Literasi Digital Berbasis Budaya Lokal
M. Hafizul Furqan, alumni Program Doktor Pendidikan IPS USK, turut berpartisipasi sebagai presenter dengan penelitian yang mengaitkan aspek literasi digital dan konteks multikultural. Penelitiannya berjudul “Digital Media as a Bridge for Cross-Cultural Understanding in Multicultural Schools in Banda Aceh”.
Dalam paparannya, Hafizul menghubungkan penggunaan media digital sebagai jembatan untuk meningkatkan literasi budaya dan bahasa di sekolah-sekolah multikultural. Fokusnya sejalan dengan penelitian Noviazalmita dan Sabaruddin yang menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran IPS dan literasi bahasa.
“Di sekolah multikultural, media digital dapat menjadi alat efektif untuk mengatasi kesenjangan budaya dan bahasa. Konten digital berbasis lokal seperti dokumenter dan aplikasi pembelajaran tidak hanya memperkaya kosakata siswa tetapi juga memperluas wawasan budaya mereka,” ungkap Hafizul.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis teknologi untuk membangun kesadaran lintas budaya di kalangan siswa. “Dengan memanfaatkan konten digital, siswa tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga memahami konteks budaya di baliknya. Ini penting dalam konteks pendidikan multikultural di Aceh,” tambahnya.
Dukungan Program Studi untuk Publikasi Ilmiah dan Kolaborasi Internasional
Dalam acara tersebut, Dr. Muhammad Aulia, S.Pd., M.TESOL., M.A., Koordinator Program Studi Doktor Pendidikan IPS USK, hadir sebagai co-host. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap para mahasiswa dan alumni yang berhasil tampil sebagai presenter dalam forum internasional tersebut.
“Keterlibatan mahasiswa dan alumni kami dalam forum ini tidak hanya membuktikan kualitas penelitian mereka, tetapi juga menunjukkan potensi mereka untuk berkontribusi pada pengembangan pendidikan berbasis teknologi digital,” ujar Dr. Muhammad Aulia.
Menurutnya, tema yang diangkat oleh para presenter USK sangat relevan dengan upaya global untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran. “Kami berharap penelitian ini dapat membuka peluang untuk kolaborasi akademik lintas negara, terutama dalam pengembangan metode pembelajaran berbasis aplikasi digital dan media interaktif,” tambahnya.
Mendorong Kolaborasi Akademik di Tingkat Global
IC-STEAM Colloquium 2025 mengusung tema “Innovation and Sustainability in Education and Social Sciences”, yang menekankan pentingnya inovasi pendidikan berbasis teknologi digital dalam menghadapi tantangan global.
Para peserta tidak hanya mempresentasikan hasil penelitian, tetapi juga menjajaki peluang untuk berkolaborasi lintas institusi. Dalam salah satu sesi panel, Dr. Muhammad Aulia mendorong para peneliti untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai media untuk memperluas jangkauan riset mereka.
“Kami melihat potensi besar untuk kolaborasi akademik dalam pengembangan aplikasi pembelajaran berbasis digital. Ini sangat relevan untuk konteks Aceh yang kaya akan keragaman budaya dan memerlukan pendekatan literasi berbasis teknologi,” ungkapnya.
Pesan dan Harapan untuk Mahasiswa
Di akhir acara, Dr. Muhammad Aulia menyampaikan pesan motivasi kepada para mahasiswa dan alumni USK. Ia mendorong mereka untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan memanfaatkan forum akademik internasional sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan jaringan akademik.
“Kami berharap mahasiswa dapat terus berinovasi dalam penelitian mereka. Memanfaatkan teknologi digital tidak hanya untuk meningkatkan hasil belajar, tetapi juga untuk memperluas jangkauan penelitian hingga ke tingkat internasional,” tegasnya.
Partisipasi mahasiswa dan alumni Program Doktor Pendidikan IPS USK dalam IC-STEAM Colloquium 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi hasil penelitian, tetapi juga menjadi langkah penting untuk memperkenalkan USK sebagai pusat pengembangan pendidikan sosial berbasis teknologi digital di Asia Tenggara.
Galeri
Berita Lainnya